ANALGETIK
ANALGETIK
DEFINISI ANALGETIK
Analgetik merupakan obat yang sering digunakan untuk
mengurangi rasa sakit atau dapat disebut pula sebagai obat penghalang rasa
nyeri, misalnya sakit kepala, otot, perut, dan gigi dengan tanpa mengurangi
atau menghilangkan kesadaran dari penderita. Obat analgesik ini digunakan oleh
sebagian besar masyarakat dikarenakan obat ini dapat menghilangkan rasa sakit
atau nyeri (Tjay dan Rahardja, 2007).
Analgetika adalah zat yang bisa
mengurangi rasa nyeri tanpa mengurangi kesadaran. Nyeri adalah perasaan
sensoris dan emosional yang mengganggu, berhubungan dengan ancaman, timbulnya
gangguan atau kerusakan jaringan. Keadaan psikologis seseorang sangat
berpengaruh, misalnya emosi dapat menimbulkan nyeri atau sakit kepala atau
membuatya semakin parah. (Sherwood, 2012).
Analgetik atau analgesik, adalah
obat yang digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit atau
obat-obat penghilang nyeri tanpa menghilangkan kesadaran dan akhirnya akan
memberikan rasa nyaman pada orang yang menderita. Nyeri merupakan suatu pengalaman
sensorik dan motorik yang tidak menyenangkan, berhubungan dengan adanya potensi
kerusakan jaringan atau kondisi yang menggambarkan kerusakan tersebut. Gejala
Nyeri dapat digambarkan sebagai rasa benda tajam yang menusuk, pusing, panas
seperti rasa terbakar, menyengat, pedih, nyeri yang merambat, rasa nyeri yang
hilang timbul dan berbeda tempat nyeri (Tjay dan Rahardja, 2015).
Analgetika adalah senyawa yang dapat
menekan fungsi sistem saraf pusat secara selektif, digunakan untuk mengurangi
rasa sakit tanpa mempengaruhi kesadaran. Analgetika bekerja dengan meningkatkan
nilai ambang persepsi rasa sakit. Rasa nyeri dalam kebanyakan hal hanya
merupakan suatu gejala, yang fungsinya adalah melindungi dan memberikan tanda
bahaya tentang adanya gangguan-gangguan di dalam tubuh,seperti peradangan
(rematik, encok), infeksi-infeksi kuman atau kejang-kejang otot. Penyebab rasa
nyeri adalah rangsangan-rangsangan mekanis, fisik, atau kimiawi yang dapat
menimbulkan kerusakan-kerusakan pada jaringan dan melepaskan zat-zat tertentu
yang disebut mediator-mediator nyeri yang letaknya pada ujung-ujung saraf bebas
di kulit, selaput lendir, atau jaringan- jaringan (organ-organ) lain (Tjay dan
Rahardja, 2015).
MEKANISME KERJA ANALGETIK
Rasa nyeri disebabkan rangsangan mekanis
(benturan dengan benda tumpul) atau kimiawi, kalor atau listrik, yang dapat
menimbulkan kerusakan jaringan dan melepaskan zat yang disebut mediator nyeri.
Sedangkan rasa nyeri pada gigi dapat disebabkan adanya infeksi atau peradangan.
Kejang atau ketegangan otot dapat menimbulkan nyeri kepala. Mediator nyeri
merangsang reseptor nyeri yang letaknya pada ujung syaraf bebas di kulit,
selaput lendir dan jaringan lain. Dari tempat ini rangsang dialirkan melalui
syaraf sensoris ke susunan saraf pusat, melalui sumsum tulang belakang ke
talamus kemudian ke pusat nyeri dalam otak besar, dimana rangsang terasa
sebagai nyeri (Anief, 1996).
GOLONGAN OBAT ANALGETIK
1. Analgesik
narkotik
Analgesik
narkotika merupakan kelompok obat yang memiliki sifat-sifat seperti opium atau
morfin. Golongan obat ini digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa
nyeri seperti pada fractura dan kanker.
Efek
samping yang paling sering muncul adalah mual, muntah, konstipasi, dan
mengantuk. Dosis yang besar dapat menyebabkan hipotansi serta depresi
pernafasan. Selain itu, juga dapat mengakibatkan toleransi dan kebiasaan
(habituasi) serta ketergantungan psikis dan fisik (ketagihan adiksi) dengan
gejala-gejala abstinensia bila pengobatan dihentikan. Contoh zat Analgetik Narkotika yaitu morfin, kodein,
fentanil, netadon, tramadol, lokson, kanabis, dan pentazosin. Berikut adalah struktur morfin :
2. Analgesik
non-narkotik
Obat
analgesik non-narkotik dalam ilmu farmakologi juga sering dikenal dengan
istilah analgesik perifer. Analgetika perifer (non-narkotik), yang terdiri dari
obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral. Penggunaan
obat analgetik non-narkotik atau obat analgesik perifer ini cenderung mampu
menghilangkan atau meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh pada sistem susunan
saraf pusat atau bahkan hingga efek menurunkan tingkat kesadaran. Obat
analgetik non-narkotik atau obat analgesik perifer ini juga tidak mengakibatkan
efek ketagihan pada pengguna (berbeda halnya dengan penggunanaan obat
analgetika jenis analgetik narkotik).
Mekanisme
umum dari analgetik jenis ini adalah mengeblok pembentukan prostaglandin dengan
jalan menginhibisi enzim COX pada daerah yang terluka dengan demikian
mengurangi pembentukan mediator nyeri.
Efek
samping obat-obat analgesik perifer yaitu kerusakan lambung, kerusakan darah,
kerusakan hati dan ginjal, kerusakan kulit. Efek samping biasanya disebabkan
oleh penggunaan dalam jangka waktu lama dan dosis besar.
Contoh obat analgetik non-narkotik yaitu
aminofenazon, asam salisilat, fenilbtazon, glafenin, dan paracetamol. Berikut adalah struktur asam salisilat (Tjay dan
Rahardja, 2007).
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana
mekanisme kerja obat analgetik secara umum?
2. Bagaimana efek samping dari analgetik?
3. Bagaimana mengatasi nyeri?
DAFTAR PUSTAKA
Anief,
M. 1996. Ilmu Meracik Obat Teori dan
Praktek. Yogyakarta : Gajah Mada University Press
Sherwood,
L. 2012. Fisiologi Manusia dari Sel ke
Sistem. Edisi 6. Jakarta : EGC.
Tjay, H.T dan K.Rahardja. 2007. Obat-Obat
Penting Edisi VI. Jakarta : PT Gramedia
Tjay, T.H. dan Rahardja K.
2015. Obat-Obat Penting Khasiat,
Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya. Jakarta : PT Elex Media Komputindo
Adapaun efek samping dari Analgetik sebagai berikut:
BalasHapusSakit perut
Sakit kepala
Kulit mudah memar
Telinga berdenging
Mual
Muntah
Kelelahan parah
Urin berwarna gelap
Mata dan kulit menguning
Diare
Sembelit
Hai sri delvia putri baik lah saya akan menjawab soal no 1.
BalasHapusPada umumnya mekanisme kerja obat asetosal sama dengan obat-obat analgesik lainnya, yaitu menghambat sintesis prostaglandin. Prostaglandin itu sendiri merupakan mediator nyeri dan inflamasi/peradangan yang berada dalam tubuh. Prostaglandin terbentuk dari asam arakidonat dengan bantuan enzim siklooksigenase (COX).
Baik lah saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3 yaa.
BalasHapusAda 7 cara untuk mengatasi nyeri sebagai berikut :
1. Kompres Air Hangat.
2. Minum Air Hangat
3. Jaga Pola Makan Teratur
4. Konsumsi Asupan Bergizi
6. Lakukan Olahraga Ringan
6. Minum Jamu Kunyit Asam
7. Konsumsi Obat Pereda Nyeri.
Baik saya akan mencoba menjawab no 3 cara mengatasi analgetik yaitu :
BalasHapus-banyak minum air
-tetap tenang
-kendalikan pernapasan
-Istirahat yang cukup
Baiklah, pada permasalahan dari no 2 yaitu efek samping analgetik seperti:
BalasHapus-gangguan saluran cerna
-gangguan hati (hepar)
-gangguan ginjal
-reaksi alergi
Hello kak..
BalasHapusSaya sebagai masyarakat awam ingin mengetahui banyak orang yang tidak mengetahui perbedaan antara analgetik dan antipiretik..
Mohon pencerahannya kak agar kami dapat membedakan..
Jika bisa sertai dengan contoh kasus nya.. Terimkasih kak
Baiklah Analgetik dan antipiretik adalah kombinasi golongan obat yang umumnya digunakan untuk meredakan gejala demam dan meredakan rasa nyeri yang dialami pada infeksi, peradangan otot dan sendi. Analgetik adalah yaitu menghilangkan rasa nyeri dan antipiretik adalah obat penurun panas. Obat-obat antipiretik juga menekan gejala-gejala yang biasanya menyertai demam seperti mialgia, kedinginan, nyeri kepala, dan lain-lain
HapusSelamat sore sri delvia baik lah saya akan mencoba menjawab pertanyaan ataupun menambah jawaban pada soal no 1 berikut ini penjelasannya
BalasHapusberdasarkan pemahaman mekanisme terjadinya nyeri.
1. Memblok pembentukan mediator nyeri khususnya PG, yaitu dengan pemberian analgetik steroid (prednisone,deksametason), maupun nonsteroid (aspirin, parasetamol, ibu profen, dan lain-lain). Analgetik steroid (NSID) ini yang lebih menonjol adalah sifat antiinflamasinya (anti radang), sementara nonsteroid sebagian besar selain bersifat analgetik antipiretik juga beberapa memiliki sifat antiinflamasi.
2. Memblok penghantaran nyeri oleh serabut saraf dapat dilakukan melalui anestesi (obat bius), baik local (ditempat rangsang nyeri terjadi saja) atau sistemik (seluruh saraf tubuh). Lidokain semprot/injeksi (pada cabut gigi, khitan) adalah contoh anestesi local. Ada juga bermacam anestesi yang diberikan melalui injeksi intravena (masuk pembuluh darah vena), bahkan sekarang banyak diberikan melalui sumsum tulang belakang khususnya bila diinginkan efek obat sangat cepat seperti pada operasi section cesaria (bedah cesar)
3. Memblok pusat nyeri/reseptor nyeri di otak, yakni dengan analgetik narkotik (morfin, pethidin). Hanya analgetik bentuk narkotik yang mampu menembus penghalang antara darah dan otak sehingga dapat memblok rasa nyeri yang amat sangat
4. Menghambat kerja enzim siklooksigenase yang akan mengurangi produksi prostaglandin sehingga mengurangi rasa nyeri. Contohnya pada flavonoid berkhasiat sebagai analgetik (Syamsul, et al. 2016).
5. Menghambat enzim siklooksigenase sehingga pembentukan asam arakidonat menjadi terganggu. Ibuprofen menghambat COX-1 dan COX-2 dan membatasi produksi prostaglandin yang berhubungan dengan rusaknya jaringan seperti analgetik dan inflamasi. ibuprofen lebih cepat diabsorbi dan dikenal oleh masyarakat sebagai obat yang mampu mengobati nyeri dengan baik. Ibuprofen diketahui merupakan obat yang memiliki kemampuan analgetik. (Syamsul, et al. 2016).
Hay sri delvia saya akan menambahkan jawaban pada soal no 2 berikut ini penjelasan nya
BalasHapusCoklat Hitam untuk Mengatasi Sakit Tenggorokan
Jika tenggorokanmu sakit karena masalah kesehatan seperti batuk, kamu bisa memakan sepotong coklat hitam untuk meredakan sakitnya. Pilihlah coklat yang mengandung banyak kakao di dalamnya.
Menurut para ilmuwan, cokelat dapat menekan batuk dan menyembuhkan sakit tenggorokan bahkan lebih baik daripada obat konvensional.
2. Meringankan Gejala Migrain dengan Banyak Minum Air
Jika kamu mengalami sakit kepala atau migrain kamu bisa memperbanyak minum air. Para ahli menyarankan untuk meminum air setidaknya satu gelas setiap dua jam.
Hal ini bisa meringankan gejala migrain karena kebanyakan sakit kepala atau migrain disebabkan oleh dehidrasi.
Hai sri devia saya akan menjawab pertanyaan dari no 2 yang pertanyaan nya efek semping dari obat analgenik berikut ini penjelasan nya Reaksi alergi berupa ruam dan bengkak pada kulit
BalasHapusWajah tampak memerah, denyut jantung dan tekanan darah menurun pada pemberian paracetamol melalui suntikan
Penurunan jumlah sel darah putih dan trombosit