KIMIA MEDISINAL (ANTIKONVULSI)
ANTIKONVULSI
DEFINISI ANTIKONVULSI
Antikonvulsi (antikejang) digunakan untuk mencegah atau mengobati bangkitan epilepsi dan bangkitan non-epilepsi. Anti Konvulsi merupakan golongan obat yang
identik dan sering hanya digunakan pada kasus-kasus kejang karena epileptik. Golongan obat ini lebih tepat
dinamakan Anti Epilepsi (Tjay dan Rahardja, 2007).
MEKANISME ANTIKONVULSI
Obat- obat
antikonvulsi menekan impuls listrik abnormal dari pusat serangan kejang ke
daerah korteks lainnya sehingga mencegah serangan kejang tetapi tidak
menghilangkan penyebab serangan kejang. Antikonvulsi diklasifikasikan sebagai
penekan SSP (Kee, 1996).
DEFINISI EPILEPSI
Epilepsi merupakan
suatu serangan atau gangguan kejang yang disebabkan
oleh muatan listrik abnormal dari neuron-neuron serebral dan ditandai dengan
hilangnya atau terganggunya kesadaran dan biasanya disertai dengan kejang (reaksi
motorik abnormal). Elektroensefalogram (EEG) adalah alat yang berguna untuk
mendiagnosis epilepsi. EEG mencatat muatan listrik abnormal dari korteks
serebri. Ada berbagai jenis dan nama untuk serangan kejang seperti grand-mal,
petit-mal dan psikomotor. Obat- obat yang dipakai untuk serangan kejang
epilepsi disebut sebangai antikonvulsi atau antiepilepsi (Kee,
1996).
Epilepsi adalah kejang yang terjadi tanpa penyebab metabolik yang reversibel. Epilepsi dapat berupa kondisi primer atau sekunder. Epilepsi primer terjadi secara
spontan, biasanya pada masa kanak-kanak dan memiliki predisposisigenetik. Saat
ini sedang dilakukan pemetaan beberapa gen yang berhubungan dengan epilepsi primer. Epilepsi sekunder terjadi akibat hipoksemia, cedera kepala, infeksi stroke atau tumor sistem saraf pusat. Epilepsi awitan dewasa biasanya disebabkan oleh salah satu insiden tersebut (Corwin, 2009)
Epilepsi adalah suatu
kondisi neurologis yang ditandai oleh adanya kejadian kejang berulang
(kambuhan) yang bersifat spontan disebabkan oleh pelepasan sinkron berulang, abnormal, dan berlebihan dari
neuron otak. Epilepsi ialah
manifestasi gangguan otak dengan berbagai etiologi namun dengan gejala tunggal
yang khas, yaitu serangan berkala yang disebabkan oleh lepas muatan listrik
neuron kortikal secara berlebihan. (Mardjono, 1988).
MEKANISME KERJA EPILEPSI
Mekanisme kerja
terjadinya epilepsi telah dikemukakan satu abad yang lalu oleh John Hughlings
Jackson, bapak epilepsi modern. Pada fokus epilepsi di korteks serebri terjadi
letupan yang timbul kadang-kadang, secara tiba-tiba, berlebihan dan
cepat,letupan ini menjadi bangkitan umum bila neuron normal di sekitarnya
terkena pengaruh letupan tersebut. Adanya letupan depolarisasi abnormal yang menjadi dasar
diagnosis diferensial epilepsi memang dapat dibuktikan (Gunawan, 2007).
Bangkitan epilepsi merupakan fenomena klinis yang berkaitan dengan letupan
listrik atau depolarisasi abnormal yang eksesif, terjadi di suatu focus dalam
otak yang menyebabkan bangkitan paroksismal. Fokus ini merupakan neuron
epileptic yang sensitif terhadap rangsang disebut neuron epileptic. Neuron
inilah yang menjadi sumber bangkitan epilepsi (Utama dan
Gan, 2007)
Pada dasarnya,
epilepsi dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu :
1. Bangkitan umum primer (epilepsi umum)
a) Bangkitan tonik-konik (epilepsi grand mall)
b) Bangkitan lena (epilepsi petit mal atau absences)
c) Bangkitan lena yang tidak khas (atypical absences, bangkitan tonik,
bangkitan klonik, bangkitan infantile
2. Bangkitan pasrsial atau fokal atau lokal (epilepsy
parsial atau fokal)
a) Bangkitan parsial sederhana
b) Bangkitan parsial kompleks
c) Bangkitan parsial yang berkembang menjadi bangkitan umum
3. Bangkitan lain-lain, tidak termasuk
golongan I atau II (Utama dan Gan, 2007)
GOLONGAN OBAT ANTIKONVULSAN
Menurut Gunawan (2007) obat antikonvulsi terbagi dalam 8 golongan. Empat golongan antikonvulsi mempunyai rumus dengan inti berbentuk cincin yang
mirip satu sama lain yaitu golongan hidantoin, barbiturate, oksazolidindion dan
suksinimid. Berikut golongan dan dosis dari obat antikonvulsan
- Golongan hidantoin.
Dalam golongan hidantoin dikenal tiga senyawa antikonvulsi, fenitoin,
mefinitoin dan etotoin dengan fenotoin sebagai prototipe. Fenitoin adalah
obat utama untuk hampir semua jenis epilepsi. Efek samping:
gangguan susunan saraf pusat, saluran cerna, gusi, kulit dan lain-lain
- Golongan barbiturat.
Golongan ini efektif sebagai obat antikonvulsan dan yang biasa digunakan
adalah barbiturate kerja lama. Jenis obat golongan ini antara lain fenobarbital dan primidon, kedua obat
ini dapat menekan letupan di focus epilepsy
- Golongan oksazolidindion (Trimetadion).
Indikasi
utama trimetadion ialah bangkitan lena atau gangguan kesadaran secara mendadak murni (tidak disertai komponen bangkitan
bentuk lain). Trimetadion dapat menormalkan gambaran EEG dan meniadakan
kelainan EEG akibat hiperventilasi .
- Golongan suksinimid.
Antiepilepsi
golongan suksinimid yang digunakan di klinik adalah etosuksimid, metsuksmid dan
fensuksimid. Etosuksimid, dengan sifat antipentilentetrazol terkuat, merupakan
obat yang paling selektif terhadap bangkitan lena. Obat ini juga efektif
pada bangkitan mioklonik dan bangkitan akinetik. Etosuksimid tidak efektif
untuk bangkitan parsial kompleks dan bangkitan tonik-klonik umum atau pasien kejang
dengan kerusakan organic otak yang berat.
- Golongan Karbamazepin.
Obat ini
efektif terhadap bangkitan kejang tonik-klonik.
- Golongan benzodiazepin.
Diazepam
adalah turunan dari benzodiazepine. Diazepam tersedia dalam bentuk tablet, injeksi dan gel rectal, dalam berbagai dosis sediaan.
- Golongan asam valproat.
Asam
valproat merupakan pilihan pertama untuk terapi kejang parsial, kejang absens,kejang
mioklonik, dan kejang tonik-klonik.
- Golongan Gabapentin (Pregabalin).
Pregabalin
digunakan untuk mengontrol serangan epilepsi. Obat epilepsi ini tidak
menyembuhkan epilepsi dan hanya akan bekerja untuk mengontrol serangan epilepsi sepanjang minum obat epilepsi ini. Pregabalin baru tersedia dalam bentuk kapsul 75 mg.
RUMUSAN MASALAH
- Bagaimana
interaksi obat antikonvulsan?
- Bagaimana cara pengobatan epilepsi pada anak-anak?
- Bagaimana menanggulangi epilepsi?
DAFTAR PUSTAKA
Corwin, E. J. 2009. Buku Saku
Patofisiologi Corwin. Jakarta : Aditya Media.
Gunawan, S. G. 2007. Farmakologi
dan Terapi. Jakarta : Universitas Indonesia
Kee, J. 1996. Farmakologi :
Pendekatan Proses Keperawatan. Jakarta : Fakultas Kedokteran EGC
Mardjono, M. 1988. Neurologi
Klinis Dasar. Dian Rakyat : Jakarta, hal. 439-441
Tjay, H.T dan K.Rahardja. 2007. Obat-Obat Penting
Edisi VI. Jakarta : PT Gramedia
Utama, H. dan V. Gan. 2007. Antiepilepsi dan Antikonvulsi Dalam : Farmakologi dan Terapi, edisi 5. Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia :
Jakarta, hal. 179-181.
Baik lah pada kesempataan kali ini saya akan menjawab pertanyaan no 3 masalah pencegahah penyakit epilepsi
BalasHapusBerikut jawaban nya
Cara Mencegah Penyakit Epilepsi
Sebagian dari penyakit epilepsi tidak diketahui penyebab yang mendasarinya, maka belum terdapat metode pencegahan yang terbukti efektif untuk sepenuhnya mencegah terjadinya penyakit ini.
Namun dari beberapa faktor penyebab yang telah diketahui, kamu bisa mencegahnya terlebih dahulu penyebab yang mendasarinya. Misalnya saja cedera kepala, kamu bisa mencegahnya dengan menggunakan helm saat mengendarai sepeda ataupun motor.
Sedangkan untuk stroke, kamu bisa mencegahnya dengan menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi gizi yang seimbang, menghindari merokok, membatasi konsumsi alkohol, dan menjaga tekanan darah agar tetap stabil.
Saya mencoba untuk menjawab pertanyaan no 1 interaksi Antikonvulsan – Depresan lain
BalasHapusAntikonvulsan adalah depresan SSP. Senyawa ini menekan atau mengurangi fungsi seperti koordinasi dan kewaspadaan. depresi atau kegagalan berlebihan dapat terjadi jika anti konvulsan digunakan bersama depresan SSP lain. Akibatnya : mengantuk, pusing, kehilangan koordinasi motorik dan kewaspadaan mental. Pada keaadaan parah timbul kegagalan peredaran darah dan gangguan ungsi pernafasan, menyebabkan koma dan kematian.
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,baik di sini saya ingin mencoba menjawab pertanyaan nomor 1.
BalasHapusObat- obat antikonvulsi menekan impuls listrik abnormal dari pusat serangan kejang ke daerah korteks lainnya sehingga mencegah serangan kejang tetapi tidak menghilangkan penyebab serangan kejang.
Baik saya akan mencoba menjawab soal antikonvulsi no 2 jika anak kejang kita janganlah panik, tenangkan diri anda agar bisa menolongnya, baringkan tubuh anak kita agar cairan dalam mulutnya bisa keluar dan tidak masuk kedalam jalan napasny, pantau kondisi anak, bawa anak cepat ke ugd rumah sakit terdekat, tenangkan anak dengan berkata semua baik-baik saja agar anak menjadi tidak ikut panik
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab permasalahan no 3 antikonvulsi yaitu cara mengatasi epilepsi :
BalasHapus1. Menghindari stimulasi cahaya yang berlebihan
2. Mengurangi kebiasaan merokok
3. Tidak melakukan olahraga yang berlebihan
4. Menghindari tekanan pikiran yang berlebihan
5. Waspadai ketegangan akibat tekanan dalam peristiwa penting
6. Biasakan pola hidup sehat
Saya akan mejawab pertanyaan no 2 yaitu untuk pengobatan dan dosis obat epilepsi pada anak, harus diberikan dengan resep dokter. Sangat tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi obat antikonvulsan tanpa arahan dari dokter. Sebagian besar jenis epilepsi pada anak memerlukan pengobatan sampai 2 tahun bebas kejang, bukan 2 tahun minum obat. Jenis epilepsi yang berat juga memerlukan pengobatan yang lebih lama dengan lebih dari 1 macam obat anti epilepsi.
BalasHapusObat anti Epilepsi tidak boleh langsung dihentikan, penghentian obat harus dilakukan secara bertahap selama 3-6 bulan, tergantung dari jumlah obat yang diminum. Hanya dokter yang boleh memutuskan kapan penghentian obat anti epilepsi, demikian juga dengan penyesuaian dosis. Orangtua tidak boleh menghentikan sendiri, menambah atau mengurangi dosis tanpa konsultasi dengan dokter
Tips pengobatan Epilepsi pada anak
1. Pastikan anak anda minum obat secara teratur. Penghentian obat tiba-tiba akan mengakibatkan timbulnya kejang
2. Jika satu dosis terlewat / lupa, segera minum obat tersebut begitu teringat kembali.Tanyakan pada dokter anda apa yang harus dilakukan jika anak lupa minum satu dosis obat.
Bagaimana kita untuk menghindari penyakit kejang?
BalasHapusTerimakasih atas pertanyaannya kk, menurut saya untuk menghindari penyakit kejang yaitu dengan cara mengurangi kebiasaan merokok, pola hidup yang sehat, menghindari terkena cahaya yang berlebihan, jangan banyak pikiran dan stres.
HapusObat apa yang digunakan untuk mengobati kejang?
BalasHapusTerimakasih atas pertanyaannya, menurut saya obat kejang yaitu fenitoin, phenobarbital,valproic acid, piridone , carbamazepin dan masih banyak lagi obat kejang lainnya
Hapus