HEMATOLOGI
HEMATOLOGI
DEFINISI HEMATOLOGI
Hematology
berasal dari bahasa Romawi yaitu hemat yang berarti darah dan ology yang
berarti belajar atau mempelajari. Hematology adalah ilmu yang mempelajari aspek
anatomi, fisiologi, dan patologi darah. Komponen darah terdiri plasma dan
unsur-unsur pembentuk darah yaitu eritrosit, leukosit dan trombosit (Nurcholis
et al., 2013).
Hematologi
adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari kondisi normal dan patologis
darah yang meliputi struktur darah, komponen darah, fungsi darah dan pembuluh
darah. Pemeriksaan hematologi adalah
pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keadaan darah dan
komponen-komponennya. Darah terdiri dari bagian padat yaitu sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), trombosit dan bagian cairan yang
berwarna kekuningan yang disebut plasma
(Gilang,
2017).
Hematologi
adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari darah, organ pembentuk darah
dan penyakitnya. Khususnya jumlah dan morfologi sel-sel darah, serta sumsum
tulang. Darah adalah jaringan khusus yang berbeda dengan organ lain, karena
berbentuk cairan. Jumlah darah dalam tubuh adalah 6-8% berat tubuh total.
45-60% darah terdiri dari sel-sel, terutama eritrosit, leukosit dan trombosit.
Fungsi utama darah adalah sebagai media transportasi, serta memelihara suhu
tubuh dan keseimbangan cairan (Arifin et al., 2015).
Hemoglobin
adalah komponen yang berfungsi sebagai alat transportasi oksigen (O2) dan
karbondioksida (CO2). Hb tersusun dari globin (empat rantai protein yang
terdiri dari dua unit alfa dan dua unit beta) dan heme (mengandung atom besi
dan porphyrin, suatu pigmen merah). Pigmen besi hemoglobin bergabung dengan
oksigen. Hemoglobin yang mengangkut oksigen darah (dalam arteri) berwarna merah
terang sedangkan hemoglobin yang kehilangan oksigen (dalam vena) berwarna merah
tua. Satu gram hemoglobin mengangkut 1,34 mL oksigen. Kapasitas angkut ini
berhubungan dengan kadar Hb bukan jumlah sel darah merah (Menkes RI, 2011).
DARAH
Darah merupakan komponen penting dalam penilaian kondisi
fisiologis tubuh. Darah terdiri dari plasma dan sel darah. Sel darah meliputi
eritrosit, leukosit, dan trombosit. Plasma darah
merupakan carian penyusun darah yang mengandung sejumlah protein yang berperan
sangat penting untuk menghasilkan osmotik plasma. Darah berfungsi untuk
mengedarkan substansi yang masuk ke dalam tubuh maupun yang dihasilkan tubuh
dari proses-proses metabolisme, sebagai pertahanan terhadap antigen, dan
mengatur stabilitas suhu tubuh (Pearce, 2009).
Komponen darah sebagai berikut :
- Plasma darah
Plasma
darah termasuk dalam kesatuan cairan ekstra seluler, dengan volumenya kira-kira
5% dari berat badan. Susunan plasma terdiri dari 91,0% air, 8,0% protein
(albumin, globulin, protombin dan
fibrinogen), mineral 0,9% (kalsium, fosfor, magnesium, besi dan lainnya) dan 0,1% diisi oleh sejumlah bahan
organik seperti glukosa, lemak, urea, asam urat, kreatinin, kolestrol dan asam
amino. Plasma darah juga berisi hormon-hormon, enzim dan antibodi.
- Sel darah merah (eritrosit)
Eritrosit
atau sel darah merah adalah sel yang memiliki fungsi khusus mengangkut oksigen ke jaringan-jaringan tubuh dan
membantu pembuangan karbon dioksida dan proton
yang dihasilkan oleh metabolisme jaringan tubuh.
Gambar sel darah merah
- Sel darah putih (leukosit)
Sel darah putih berfungsi untuk perlindungan atau
sebagai pertahanan tubuh melawan infeksi
serta membunuh sel yang bermutasi. Sel darah putih berinti, bergranula,
dan bergerak aktif. Dalam keadaan normal, disekitarnya tidak terdapat parasit,
bakteri, bekuan darah, ataupun massa lainnya.
- Trombosit
Trombosit
adalah fragmen atau kepingan-kepingan tidak berinti dari sitoplasma
megakariosit yang berukuran 1-4 mikron dan beredar dalam sirkulasi darah selama
10 hari. Trombosit tampak sebagai sel kecil, tak berinti, bulat dengan sitoplasma
berwarna biru-keabu-abuan pucat yang berisi granula merah-ungu yang tersebar
merata. Trombosit memiliki peran dalam sistem hemostasis, suatu mekanisme faali
tubuh untuk melindungi diri terhadap kemungkinan perdarahan atau kehilangan
darah. Fungsi utama trombosit adalah melindungi pembuluh darah terhadap
kerusakan endotel akibat trauma-trauma kecil yang terjadi sehari-hari dan
mengawali penyembuhan luka pada dinding pembuluh darah. Mereka membentuk
sumbatan dengan jalan adhesi (perlekatan trombosit pada jaringan sub-endotel
pada pembuluh darah yang luka) dan agregasi (perlekatan antar sel trombosit
(Pearce, 2009).
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
Pemeriksaan
hematologi rutin adalah pemeriksaan hematologi yang umum dilakukan karena
sering diminta (rutin). Parameter pemeriksaan hematologi rutin adalah hitung
hematokrit, hemoglobin, jumlah eritrosit, indeks eritrosit, hitung jumlah
leukosit dan hitung jumlah trombosit. Pemeriksaan hematologi rutin dalam bahasa
Inggris dikenal dengan istilah complete blood count (CBC) yang jika diartikan
ke dalam bahasa Indonesia adalah hitung darah lengkap, sedangkan pemeriksaan
darah lengkap yang umum dilakukan di Indonesia adalah pemeriksaan hematologi
rutin dengan hitung jenis leukosit dan LED. Jadi, Istilah CBC yang benar
merujuk pada pemeriksaan Hematologi Rutin (Gilang, 2017)
Pemeriksaan
panel hematologi (hemogram) terdiri dari leukosit, eritrosit, hemoglobin,
hematokrit, indeks eritrosit dan trombosit. Pemeriksaan hitung darah lengkap
terdiri dari hemogram ditambah leukosit diferensial yang terdiri dari
neutrofil, basofil, eosinofil, limfosit danmonosit (Menkes RI, 2011).
KELAINAN HEMATOLOGI
Gangguan
hematologi adalah gangguan pada pembentukan sel darah merah, meliputi penurunan
dan peningkatan jumlah sel (polisitemia). Penurunan jumlah sel darah merah
ditemukan pada penyakit kronis, seperti penyakit hati, anemia dan leukemia,
sedangkan polisitemia ditemukan pada penderita diare, dehidrasi berat,luka
bakar, maupun pendarahan berat. Penghitungan sel darah merah dilakukan dalam
proses diagnosis beberapa penyakit tersebut. Penghitungan sel darah merah di
laboratorium dapat dilakukan secara manual, menggunakan hemocytometer dan
mikroskop, atau menggunakan mesin hematology analyzer (Eka et al., 2015)
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana akibat
kekurangan dan kelebihan hematologi?
2. Bagaimanakah perubahan
hematologi pada kehamilan?
3. Mengapa perlu pemeriksaan hematologi?
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, H., Agustina dan Z.
Rizal. 2015. Pengaruh Pemberian Jus Buah Naga Hylocereus Undatus (Haw.) Britt & Rose Terhadap Jumlah
Hemoglobin, Eritrosit Dan Hematokrit
Pada Mencit Putih Betina. Jurnal Sekolah
Tinggi Ilmu Farmasi Padang. Vol.
18, No.1.
Eka, P.M., M. Kurniawan dan
R.S. Perdana. 2015. Identifikasi Sel Darah Merah Bertumpuk Menggunakan Pohon Keputusan Fuzzy Berbasis Gini Index. Jurnal Buana Informatika. 6 (1) : 51-62
Gilang, N. 2017. Panduan Pemeriksaan Laboratorium Hematologi
Dasar, Edisi 2. Jakarta : Penerbit
TIM.
KEMENKES RI, 2011. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan.
Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.
Nurcholis, A., Aziz, M dan
Muftuch. 2013. Ekstrasi Fitur Roudness untuk Menghitung Jumlah Eritrosit dalam Citra Sel Darah Ikan. Jurnal EECIS. 7(1) : 10-17.
Pearce, E.C. 2009. Anatomi dan Fisiologis Untuk Para Medis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Pearce, E.C. 2009. Anatomi dan Fisiologis Untuk Para Medis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hay sob saya akan mencobat menjawab akibat kekurangan darah
BalasHapusAdapun akibatnya yaitu Anemia, anemia ini juga bisa diakibatkan oleh kegagalan sumsum tulang memproduksi sel darah merah. Produksi sel darah merah yang kurang, kata dari dokter , biasanya dipicu oleh penyakit-penyakit tertentu yang perlu diselidiki lebih lanjut. Mungkin itu dlu ya sob �� terimah kasih
Saya akan menjawab pertanyaan no 2. Pembahasan masalah perubahan hematologi pada kehamilan berikut penjelasanya
BalasHapusBanyak perubahan-perubahan yang terjadi segera i setelah fertilisasi dan berlanjut selama kehamilan, persalinan dan nifas. Sebagian besar adaptasi pada kehamilan terjadi sebagai respons terhadap rangsangan fisiologis yang ditimbulkan oleh janin. Salah satu perubahan yang terjadi selama kehamilan dan persalinan adalah perubahan hematologis. Perubahan pada sistem ini berupa peningkatan volume darah ibu, penurunan hemoglobin dan hematokrit, peningkatan kebutuhan besi, perubahan pada leukosit dan sistem imunologis, serta kehilangan darah yang terjadi selama proses kelahiran
Hay sri delvia saya akan menjawab soal no 3 yang pertanyaanya mengapa perlu diadakan pemeriksaan hematologi itu karena ada tujuan nya berikut ini penjelasan tujuan nya Pemeriksaan Hematologi memiliki tujuan : (1). Mendeteksi kelainan hematologi, di mana diduga ada kelainan jumlah dan fungsi dari sel-sel darah, (2). Mendeteksi penyakit pendarahan yang menunjukkan kelainan faal hemostasis, (3). Membantu diagnosis penyakit infeksi dengan melihat kenaikan atau penurunan jumlah leukosit serta hitung jenisnya, (4). Mengetahui kelainan sistemik pada hati dan ginjal yang dapat mempengaruhi sel darah baik bentuk atau fungsinya.
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab pertanyaan no 3 perlunya pemeriksaan hematologi yaitu :
BalasHapus-Untuk memeriksa sel darah putih
-Untuk memeriksa sel darah merah
-Untuk hemoglobin
-untuk hematokrit
Hello kk...
BalasHapusPertanyaan no 3 itu setau saya pemeriksaan hematologi terdiri dari beberapa bagian yaitu :
-pemeriksaan sel darah putih
-pemeriksaan sel darah merah
-pemeriksaan hemoglobin
-dan pemeriksaan hematokrit
Jadi kenapa perlu dilakukan pemeriksaan ??
Hal ini dikarekan penting bagi kita untuk mengetahui berapa kadar senyawa penting yang terdapat di dalam darah.
Hal ini biasanya sangat membantu dalam proses pemeriksaan kesehatan..
Seperti contohnya dalam donor darah..
Petugas harus mengetahui kadar hemoglobin yangvterkandung didalam darah (normal 12.5- 17) sehingga hal ini dapat menjaga kandungan oksigen yg mampu dialirkan didalam darah
baiklah pemeriksaan hematologi yaitu jika hasil diagnosis pasien harus dibuktikan dengan hasil data klinis yaitu dengan uji hematologi
BalasHapus